Reaksi Reduksi-Oksidasi (Redoks)

Reaksi reduksi-oksidasi (redoks) adalah reaksi terjadi akibat adanya perpindahan (transfer) elektron secara simultan dari satu atom atau molekul kimia ke atom atau molekul yang lain. Pada rekasi tersebut, komponen-komponen yang terlibat mengalami perubahan bilangan oksidasi (biloks). Pada reaksi redoks, sesuai namanya, terjadi dua reaksi yaitu:

• Reaksi Oksidasi: kehilangan elektron.
• Rekasi Reduksi: mendapatkan elektron.

Kedua reaksi tersebut (oksidasi dan reduksi) adalah reaksi yang berpasangan, dimana keduanya terjadi pada saat yang bersamaan. Pada saat suatu atom atau molekul kimia kehilangan elektron (terjadi reaksi oksidasi), maka ada atom atau molekul kimia yang lain yang mendapatkan elektron (reaksi reduksi).


Contoh Reaksi Redoks:

Zn(s) + Cu²⁺ + SO₄^2- ===> Zn²⁺ + SO₄^2- + Cu(s)

Pada reaksi di atas sebenarnya yang dinamakan reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi antara Zn dengan Cu, yaitu:

Zn(s) + Cu²⁺ ===> Zn²⁺ + Cu(s)

Pada sisi sebelah kiri, Zn(s) awalnya memiliki biloks 0 dan ion Cu memiliki biloks +2. Pada saat reaksi reduksi oksidasi terjadi, Zn memberikan 2 elektronnya ke ion Cu sehingga ion Cu yang awalnya memiliki biloks +2 maka setelah menerima 2 elektron biloksnya menjadi 0, atau menjadi unsur Cu(s) (tidak bermuatan. Sementara Zn yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif dua atau memiliki biloks +2, dalam hal ini unsur Zn berubah menjadi ion positif Zn bermuatan 2. Dengan kata lain, unsur Zn(s) mengalami reaksi Oksidasi menjadi ion Zn²⁺ dan ion Cu²⁺ mengalami reaksi reduksi menjadi Cu(s).